Friday, November 4, 2016

Ratu Adil


Q: Siapakah Ratu Adil?
A: Pantun Bogor, "ku sanghyang batara kala, turun jadi budak angon"
     Serat Yasadipura, "tukule parikesit tan busana narendra utawa ksatriyan prajurit."
     Serat Jayabaya, "putrane batara indra kang pembayun hiya iku buda wekasan kanjeng nabi isa."
     Injil, "Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: 'Semua malaikat Yahweh harus menyembah Dia."
     Uga Wangsit Siliwangi, "papay ku dia lacak Ki Santang!"
     Ratu Adil adalah orang yang sewaktu di surga bernama Batara Kala atau Sudharshan Chakra. Ia adalah anak Indra/Yahweh tersulung, yang jutaan tahun lagi akan lahir lagi ke bumi sebagai Metteya Buddha. Selama hidup di bumi ia pernah hidup sebagai berbagai tokoh diantaranya Kian Santang putra Prabu Siliwangi, Parikesit yang sebelumnya hidup sebagai Karna, serta ia juga adalah Nabi Sulaiman, Adam, dan Isa.

Q: Tempat tinggal Ratu Adil membingungkan, ada ramalan serat mengatakan di jawa barat tapi ada pula serat menyatakan di jawa timur?
A: Setiap serat itu ada perbedaan tentang tempat tinggal karena sedang menyorot masa hidup ratu adil yang berbeda-beda, anak-anak, remaja, dan dewasanya.
Uga Wangsit Siliwangi, "Engké, mun geus témbong budak angon! Ti dinya loba nu ribut, ti dapur laju salembur, ti lembur jadi sanagara! Nu barodo jaradi gélo marantuan nu garelut, dikokolotan ku budak buncireung!"
Serat Jayabaya, "bumi mekkah denna lair."
Serat Jayabaya Yogyakarta, "akedaton ing tengah-tengahing mataharam"
Uga Wangsit Siliwangi, "Naréanganana budak tumbal. sejana dék marénta tumbal.geus mariang pindah ngababakan, parindah ka Lebak Cawéné!"  
Serat Jayabaya, "dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan wetane bengawan banyu."
Serat Jayabaya Yogyakarta, "Kadhatone pan kekalih, Ing Mekah ingkang satunggal, Tanah Jawi kang sawiji" 
Ratu Adil lahir di daerah yang disebut bumi mekkah yaitu daerah yang bergejolak karena referendum yang dipimpin gus dur. Setelah dewasa ia pindah ke Yogyakarta, lalu pindah lagi ke Jawa Barat, dan akhirnya menetap di kaki Gunung Lawu di Ngawi, dimana ia dinyatakan berkraton dua yaitu satu di Jawa dan satu lagi di Arab. Saat itu ia telah pula menguasai dunia khilafah dunia yang ditinggal dengan kematian Imam Mahdi phase I. Ia lalu diangkat oleh masyarakat Arab sebagai Imam Mahdi phase II setelah diketahui ia adalah Isa.
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Saya mendengar Nabi bersabda: “....Lantas Isa ibnu Maryam turun, maka pemimpin kelompok tersebut berkata, ‘Kemarilah, shalatlah sebagai imam kami!’ Maka Isa menjawab, “Tidak, sesungguhnya Allah telah menunjuk pemimpin lain (yaitu Imam Mahdi phase I) sebagai imam kalian. Aku bukanlah pemimpin umat ini.” Disini ia menyatakan bahwa ia bukan muslim tapi tetap menerima dijadikan Imam Mahdi, dimasa inilah terjadinya perang melawan Gog dan Magog.

No comments:

Post a Comment