Friday, November 4, 2016

Ratu Adil


Q: Siapakah Ratu Adil?
A: Pantun Bogor, "ku sanghyang batara kala, turun jadi budak angon"
     Serat Yasadipura, "tukule parikesit tan busana narendra utawa ksatriyan prajurit."
     Serat Jayabaya, "putrane batara indra kang pembayun hiya iku buda wekasan kanjeng nabi isa."
     Injil, "Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: 'Semua malaikat Yahweh harus menyembah Dia."
     Uga Wangsit Siliwangi, "papay ku dia lacak Ki Santang!"
     Ratu Adil adalah orang yang sewaktu di surga bernama Batara Kala atau Sudharshan Chakra. Ia adalah anak Indra/Yahweh tersulung, yang jutaan tahun lagi akan lahir lagi ke bumi sebagai Metteya Buddha. Selama hidup di bumi ia pernah hidup sebagai berbagai tokoh diantaranya Kian Santang putra Prabu Siliwangi, Parikesit yang sebelumnya hidup sebagai Karna, serta ia juga adalah Nabi Sulaiman, Adam, dan Isa.

Q: Tempat tinggal Ratu Adil membingungkan, ada ramalan serat mengatakan di jawa barat tapi ada pula serat menyatakan di jawa timur?
A: Setiap serat itu ada perbedaan tentang tempat tinggal karena sedang menyorot masa hidup ratu adil yang berbeda-beda, anak-anak, remaja, dan dewasanya.
Uga Wangsit Siliwangi, "Engké, mun geus témbong budak angon! Ti dinya loba nu ribut, ti dapur laju salembur, ti lembur jadi sanagara! Nu barodo jaradi gélo marantuan nu garelut, dikokolotan ku budak buncireung!"
Serat Jayabaya, "bumi mekkah denna lair."
Serat Jayabaya Yogyakarta, "akedaton ing tengah-tengahing mataharam"
Uga Wangsit Siliwangi, "Naréanganana budak tumbal. sejana dék marénta tumbal.geus mariang pindah ngababakan, parindah ka Lebak Cawéné!"  
Serat Jayabaya, "dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan wetane bengawan banyu."
Serat Jayabaya Yogyakarta, "Kadhatone pan kekalih, Ing Mekah ingkang satunggal, Tanah Jawi kang sawiji" 
Ratu Adil lahir di daerah yang disebut bumi mekkah yaitu daerah yang bergejolak karena referendum yang dipimpin gus dur. Setelah dewasa ia pindah ke Yogyakarta, lalu pindah lagi ke Jawa Barat, dan akhirnya menetap di kaki Gunung Lawu di Ngawi, dimana ia dinyatakan berkraton dua yaitu satu di Jawa dan satu lagi di Arab. Saat itu ia telah pula menguasai dunia khilafah dunia yang ditinggal dengan kematian Imam Mahdi phase I. Ia lalu diangkat oleh masyarakat Arab sebagai Imam Mahdi phase II setelah diketahui ia adalah Isa.
Dari Jabir bin Abdullah ia berkata: Saya mendengar Nabi bersabda: “....Lantas Isa ibnu Maryam turun, maka pemimpin kelompok tersebut berkata, ‘Kemarilah, shalatlah sebagai imam kami!’ Maka Isa menjawab, “Tidak, sesungguhnya Allah telah menunjuk pemimpin lain (yaitu Imam Mahdi phase I) sebagai imam kalian. Aku bukanlah pemimpin umat ini.” Disini ia menyatakan bahwa ia bukan muslim tapi tetap menerima dijadikan Imam Mahdi, dimasa inilah terjadinya perang melawan Gog dan Magog.

Thursday, October 20, 2016

Kemunculan Ratu Adil


Setelah berlatih ilmu ulat sutra, ratu adil seluruh tubuhnya menjadi sakit. tapi saat ia sembuh muncul nadi sakti tapak buddha yang berwujud kristal di sekujur tulangnya. berkat nadi sakti ini beliau menjadi mampu mengerahkan seluruh jurus tapak buddha dan berhasil menjadi presiden seumur hidup indonesia, sultan kerajaan gabungan pajajaran majapahit mataram, dan raja separuh belahan dunia (separuhnya lagi dikuasai imam mahdi kelak, dan akan berpindah ke ratu adil juga sebagai imam mahdi phase II). keberhasilan ilmu ulat sutra juga membuat umur ratu adil menjadi ratusan tahun lamanya.

GEBRAKAN PERTAMA! Tapak Buddha:
Lv1: Kilau Cahaya Buddha: Mengantisipasi lawan dengan ilmu beladiri yang tepat.
Lv2: Buddha Mengaum: Total menghancurkan pertahanan lawan.
Lv3: Dhamma Buddha Tiada Tara: Melakukan putaran serangan tinju atau tendangan.
Lv4: Buddha Terbang ke Surga Barat: Naik ke langit sambil menghancurkan seluruh lawan yang ada di darat.
Lv5: Buddha Turun Dari Surga Barat: Dalam bertempur, berubahwujud menjadi raksasa, juga bisa memunculkan 4 raksasa malaikat dari surga.
Lv6: Buddha Bertanya Pada Bodhisatta: Membaca mantra agar dibuatkan kostum robot atau superhero sehingga mulai terwujud lapisan-lapisan kebal peluru dan pisau pada tubuh.
Lv7: Lentera Buddha di Puncak Emas: Mengakses kekuatan surga barat sehingga tubuh mencapai kecepatan cahaya.
Lv8: Cahaya Buddha Menerangi Dunia: Memindahkan lima unsur alam ke tubuh sendiri lalu dihantamkan ke lawan, terakhir dengan tenaga petir membelah kekuatan lawan.
Lv9: Kembali Ke Asal: Menguasai ruang dan waktu, sehingga bisa membentuk arena tarung tertentu saat menghadapi lawan.
Lv10 FINAL: 10.000 Buddha Menghadap Buddha Shakyamuni: Cuma dikerahkan satu orang yaitu Metteya Buddha Jesus Ratu Adil di akhir jaman menghadapi jutaan Gog dan Magog di Timur Tengah. Seluruh pasukan robot, jin, dewa/malaikat dari berbagai alam muncul bersamaan di Timur Tengah untuk membantu Jesus. Menurut literatur veda, “dewa pun takut melihat kaum asura” yaitu gog dan magog ini, karena itulah gog dan magog dulu pernah datang menghancurkan surga dan mengalahkan Zeus/Indra/Yahweh sehingga Yahweh terpaksa menciptakan makluk hybrid super yaitu Adam/Jesus/Alexander sehingga Gog dan Magog berhasil dikunci oleh Jesus di pegunungan timur tengah.
Nantinya Kalki Avatar yaitu Rudra Chakrin dari gobi ikut membantu dengan membebaskan salah seorang malaikat jatuh yang menjadi raja atlantis saat ini yaitu Apollyon yang dirantai di pulau bermuda, kamu kubebaskan tapi kamu bantu kami mau tidak. akhirnya apollyon muncul sebagai sosok baik dan avatar brahma, melengkapi jesus avatar shiva dan rudra chakrin yang avatar vishnu. laut, udara, dan tanah bersatu.

GEBRAKAN KEDUA! Baik Chyren Selin (Apollyon), Kalki (Rudra Chakrin) dan Jesus (Sultan Herucakra) sama-sama menguasai ilmu lain yang bernama Ilmu Mahasiddha yang dahsyat, yaitu:
1. Anima: Ia bisa mengecilkan tubuhnya sebesar atom.
2. Mahima: Ia bisa membesarkan tubuhnya, sehingga dapat berubah jadi raksasa.
3. Laghima: Ia bisa jadi ringan sekali, sehingga bisa terbang, dan menempuh ribuan kilometer sebentar saja.
4. Garima: Ia menjadi berat, sehingga bisa mengangkat benda yang paling berat, seperti gunung.
5. Prapti: Ia bisa mendapatkan apasaja.
6. Prakamya: Ia memiliki kemampuan mengkontruksi bentuk apapun.
7. Vashitvam: Ia memiliki kemampuan untuk menguasai apapun.
8. Ishitvam: Ia bisa menjadi master segala bidang.

GEBRAKAN KETIGA! Selain ilmu Tapak Buddha dan ilmu Mahasiddha, ratu adil masih memiliki ilmu sembilan langit. ilmu ini perbedaannya dengan Buddha adalah ia menuju ke Tuhan, sedang tapak buddha mengupas diri. sehingga secara ajaib ilmu sembilan langit mampu mengalahkan tapak buddha sampai level 9 tapak buddha dan cuma bisa diatasi dengan level ke 10 tapak buddha. berikut seluruh level ilmu 9 langit yang mirip tapak buddha dalam hal kekuatan:
1 Pukulan menembus pertahanan musuh. Mengalahkan semua jurus-jurus dasar dari silat, kungfu, karate, kempo, dsb, selama lawan belum melanjutkan jurusnya ke tenaga yang sangat sakti. Mampu menembakkan sinar laser dari jarak jauh.2 Di level ini Ratu Adil berubahwujud menjadi superhero.
3 Menemukan jurus yang paling ampuh untuk mengalahkan lawan. Menaklukan semua tinju, totokan, cengkraman, cakar, tapak, ataupun tendangan.
4 Dengan jurus ini Ratu Adil sudah sekuat tokoh Green Lantern, karena mulai bisa terbang.
5 Mampu mengkontruksi berbagai senjata yang diperlukan untuk melawan musuh.
6 Di level ini Ratu Adil berubahwujud menjadi raksasa. For those who worship Evil’s Might, Beware the Emotion of Dhamma, For the Rainbows Have come to set things Right!
7 Melindungi satu atau beberapa orang.
8 Menaklukkan setiap serangan.
9 Mengirim badai.
10 yin yang bersatu kekuatan kungfu sejati Total melenyapkan seluruh serangan dan gangguan.

Tuesday, January 5, 2016

Synergy Majapahit-Pajajaran-Mataram


"Di bekas negara kita muncul negara fiktif, bahasanya adalah bahasa orang lain, daerahnya adalah negara-negara orang lain. Negara dalam negara. Tapi kemudian akhirnya kembali digantikan dengan Negara Pajajaran model baru. Kapan itu muncul? Cari Kian Santang yang lahirkembali dari daerah yang bergejolak karena pemuda gendut gusdur, untuk mengarahkan kalian." - Prabu Siliwangi dalam uga wangsit.

3000 rakyat nusantara bersedia dipimpin orang asing yaitu Westerling untuk berperang melawan Indonesia. Itu menunjukkan kebenaran serat dari tanah sunda tersebut. Ratu Adil yang adalah Damarwulan, Kian Santang, dan Nabi Isa akhirnya kembali lahir lagi untuk menjadi sultan dari synergy tiga kerajaan nusantara. Adapun istilah sultan yang artinya adalah raja dari kaum Islam tidak menjadi masalah, karena dulu istilah sunan pun adalah pemberian dari Damarwulan untuk para wali, sama seperti di Tibet, istilah Dalai Lhama bukan istilah buddhism karena pemberian dari raja mongolia. Sultan Herucakra bukan muslim tapi ia boleh memakai istilah tersebut.

"Kemudian kelak akan datang Tunjung putih semune Pudak kasungsang. Lahir di bumi Mekah. Menjadi raja di dunia, bergelar Ratu Amisan, redalah kesengsaraan di bumi, nakhoda ikut ke dalam persidangan." - Musarar.
"Di bumi mekkah ia lahir" - Jayabaya.
"Daerah tempat ribut senegara karena pemuda gendut gusdur" - Uga Wangsit.

Tunjung = kumparan
Putih = putih
Semune = semua
Pudak = makhluk gaib
Kasungsang = anakbuah
Jadi artinya: Orang bermuka banyak kumparan putihnya pertanda praktisi ilmu ulat sutra yang semua makhluk gaib adalah anakbuahnya.

Satrio = Pendekar
Pinandito (pandito) = gelar orang yg mengajarkan ajaran Shiva.
Sinisihan (sing isian) = yang isinya
Wahyu = firman.
Jadi artinya: Pendekar aliran Shaivism yang mengajarkan firman Tuhan.

"Kesandung kesampar akeh wong ketambuhan
Karsaning Hyang Sukma, akarya buwana balik.
Sileme prahu gabus kumambanging watu item."
(sering mendapat masalah dalam kehidupan tak ada orang yang mengira siapa dia
Berkat Tuhan, semua dibalikkan.)  

"Hiya iku tunjung putih kanjeng nabi isa, sing wis adu wirang nanging kondang.
cina eling seh seh kalih pinaringan sabda hiya gidrang-gidrang."
 (itulah Ketua Teratai Putih Nabi Isa, yang sudah susah tapi akhirnya terkenal.
Orang-orang Cina akhirnya teringat bahwa inilah calon Metteya Buddha yang diramalkan, akhirnya ramai-ramai berperang.)


Petunjuk dari Ida Pandita Mpu Paramadaksa Purohita:
"Om swastiastu,
Saya sudah meramalkan nasib Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 2016. Tahun lalu, tanggal 6 Januari 2015 Hyang Dewi Dhanu menitahkan ke Danau Sarangan di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk mendo’akan masyarakat yang dulunya adalah masyarakat Majapahit. Tahun 2016 di tanggal ultahku, Hyang Sabdapalon menitahkan memberi petunjuk kepada umat Nusantara.
Ramalan ini bermula dari Umbul Jumprit, Temanggung Jawa Tengah, didatangi para Leluhur dan Manifestasi Dewa, menganugerahkan banyak petuah. Waktu itu Beliau bersabda bahwa Sang Budha Masa Depan yang bertulang tengkorak emas disebut sebagai Budha Maetreya, yang tak lain adalah Imam Mahdi II, Ratu Adil dan berbagai sebutan lainnya telah muncul di bumi ini."


No = Sukarno, 5 tahun.
To = Suharto, 5 tahun.
No = Yudhoyono, 5 tahun.
Go = ?
Ro = ?

Jokowi jelas tak akan bertahan sampai 5 tahun, dan akan segera dijatuhkan oleh pemimpin lain, dengan alasan namanya tidak masuk ke dalam ramalan notogoro.
Selanjutnya kata goro akan diisi oleh ratu adil dan wakilnya yaitu:
Go = Ki Agoeng (Presiden Negara Indonesia, Sultan Negara Pajajaran Baru). - Jatidiri: PARIKESIT asli. Agama: Buddhism.
Ro = Dewantoro (Wakil Presiden Negara Indonesia) - Jatidiri: SATASAMA (cucu Pandawa). Agama: Kristen.

"Ratu Adil iku kanjeng Nabi Isa Buddha Wekasan. Kang wus katon nebus dosanira, paringane Gatotkaca Sayuto." (Ratu Adil itu calon Buddha Metteya dimasa datang yaitu Nabi Isa yang memegang Ilmu Tapak Buddha dengan jurus terakhirnya 10.000 Buddha Menghadap Shakyamuni Buddha) - Serat Jayabaya.
  
1. Lahir di daerah konflik bumi mekkah ("bumi mekkah denna lair. ribut sanegara budak buncireng.")
2. Pindah ke Yogyakarta ("akedaton ing tengah-tengahing bumi mataram, kedatone sepi tanpa sarana.")
3. Pindah dari Yogya ke Banyuwangi ("sabdo palon kembali ke banyuwangi" - serat Sabdo Palon).
4. Dari Banyuwangi pindah ke Lebak Cawene Jawa Barat ("kian santang pergi ke lebak cawene" - Uga).
5. Dari Lebak Cawene pindah ke Ngawi ("rumahnya di kaki lawu sebelah sungai" - jayabaya)
6. Dari Ngawi membuka kraton kembar Ngawi-Jerusalam ("kedatone ing jawa satunggal, ing mekah sawiji" - Jayabaya).
Setelah meninggal sebagai Damarwulan atau Brawijaya II, Nabi Isa hidup lagi sebagai Raden Kian Santang. Jadi merupakan kelanjutan orang yang sama.


"Kaula deu nginjem ngaram, nu engkena salin rupa. Nudijurung ku Sanghyang Batara Kala turun jadi budak angon." - ("Aku hendak tukar nama, pikiran masih kelanjutan yang dulu. Sudah ditugaskan Tuhan Vishnu bahwa aku Batara Kala turun ke bumi jadi bocah angon") - Pantun Bogor
"Engké, mun geus témbong budak angon! Ti dinya loba nu ribut, ti dapur laju salembur, ti lembur jadi sanagara! Nu barodo jaradi gélo marantuan nu garelut, dikokolotan ku budak buncireung!" (Bocah angon muncul dari dari daerah yang bergejolak karena referendum yang dipimpin gus dur) - Uga Wangsit Siliwangi
"Bumi mekkah denna lair." - Jayabaya. 

"sadurunge ana tetenger lintang kemukus lawa
ngalu-ngalu tumanja ana kidul wetan bener
lawase pitung bengi,"

Sebelumnya lewat komet ISON, sebagai tanda Jesus sudah mulai mengatur kabinetnya.

"dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan
wetane bengawan banyu."

Setelah berpindah dari Yogyakarta ("akedaton ing tengah-tengahing mataharam"), ke Lebak Cawene ("pindah ke lebak cawene"), akhirnya pindah ke Hutan Ketonggo di kaki Lawu disamping sungai. Saat ini masih di Yogyakarta.


"ing ngarsa Begawan
dudu pandhita sinebut pandhita
dudu dewa sinebut dewa
kaya dene manungsa
dudu seje daya kajawaake kanti jlentreh
gawang-gawang terang ndrandhang."

Didepan begawan bukan biksu dianggap biksu, bukan dewa dianggap dewa. tapi ia selalu menjelaskan menurut logika manusia, semua yang kabur pun menjadi jelas.


"aja-aja kleru pandhita samudra
larinen pandhita asenjata trisula wedha
para pandhita hiya padha muja
hiya iku kanjeng nabi isa putrane batara indra kang pembayun
kadherekake sabdo palon lan naya genggong"   
Jangan salah biksu bumi mekkah, cari biksu bumi mekkah yang bersenjata trisula veda.
Semua biksu memuji, itulah Nabi Isa putra Yahweh paling sulung. Didampingi Semar dan Narada.


Ki Ageng Pandan Arang adalah bupati pertama Semarang. Sepeninggal Ki Ageng Pandan Arang, putranya, Pangeran Mangkubumi, menggantikannya sebagai bupati Semarang kedua. Alkisah, ia menjalankan pemerintahan dengan baik dan selalu patuh dengan ajaran – ajaran Islam seperti halnya mendiang ayahnya. Namun lama-kelamaan terjadilah perubahan. Ia yang dulunya sangat baik itu menjadi semakin pudar. Tugas-tugas pemerintahan sering pula dilalaikan, begitu pula mengenai perawatan pondok-pondok pesantren dan tempat-tempat ibadah.Sultan Demak Bintara, yang mengetahui hal ini, lalu mengutus Sunan Kalijaga dari Kadilangu, Demak, untuk menyadarkannya. Terdapat variasi cerita menurut beberapa babad tentang bagaimana Sunan Kalijaga menyadarkan sang bupati. Namun, pada akhirnya, sang bupati menyadari kelalaiannya, dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatan duniawi dan menyerahkan kekuasaan Semarang kepada adiknya.Pangeran Mangkubumi kemudian berpindah ke selatan (entah karena diperintah sultan Demak Bintara ataupun atas kemauan sendiri, sumber-sumber saling berbeda versi), didampingi isterinya, melalui daerah yang sekarang dinamakan Salatiga, Boyolali, Mojosongo, Sela Gringging dan Wedi, menurut suatu babad. Konon sang pangeran inilah yang memberi nama tempat-tempat itu). Ia lalu menetap di Tembayat, yang sekarang bernama Bayat, Klaten, dan menyiarkan Islam dari sana kepada para pertapa dan pendeta di sekitarnya. Karena kesaktiannya ia mampu meyakinkan mereka untuk memeluk agama Islam. Oleh karena itu ia disebut sebagai Sunan Tembayat atau Sunan Bayat.Begitulah kisahnya. Disebutkan bahwa lokasi Ratu Amisan tadi di dekat Gunung Perahu, ada yang mengartikan gunung perahu itu adalah Tangkuban Perahu di Jawa Barat ada juga yang mengartikan Gunung Perahu di Dieng. Kemudian banyak dari para pencari Ratu Adil/Ratu Amisan, mengatakan bahwa “Semarang Tembayat” adalah di Semarang Bagian Barat Daya. Ada yang mengartikan itu adalah daerah di dekat Gunung Perahu di Pegunungan Dieng. Ada yang mencoba mengartikan tempat yang dimaksut adalah di Jabalkat, Bayat, Klaten tempat kuburan dari Sunan Bayat tapi kemudian menganulirnya karena menganggap Klaten sangat jauh dari Gunung Perahu.

“Di Semarang Tembayat itulah yang mengerti/memahami lambang tersebut.” Begitulah Prabu Joyoboyo tuliskan, artinya kita harus pecahkan dulu teka-teki “Semarang Tembayat” ini. Dalam cerita Sunan Bayat tadi disebutkan bahwa beliau berjalan/pindah dari Semarang ke Bayat memenuhi perintah Sunan Kalijaga. Kemudian beliau meninggal dan dikuburkan di Bukit Jabalkat, Bayat, Klaten. Tapi di Klaten tidak kita temui Gunung Perahu, yang kita temui Cuma bukit-bukit saja. Hmmm... coba kita cari lebih giat lagi. Coba kita googling “Bayat Klaten Perahu”, maka kita akan terkejut, bahwa di Klaten ada miniatur kembaran Gunung Tangkuban Perahu yang bernama Watu Prau (Batu Perahu).

Di watuprau ini  terdapat fosil-fosil dan bermacam-macam batuan, diantaranya adalah Fosil Kece (Kerang Sungai), menurut orang sekitar fosil kerang sungai yang mirip uang logam tersebut adalah uang dari Joko Tuo tadi yang membatu bersama perahu yang ditendangnya kemudian terbalik.Sekarang Watu Prau menjadi milik Fakultas Geologi UGM yang digunakan sebagai sarana penilitian. Diatas Watu Prau telah ada lobang bor guna mengambil sampel isi batuan tadi. Menurut kabar, Watu Prau ini batuan yang usianya sangat tua dan mengandung mineral dan fosil yang menarik untuk diteliti, bahkan dari Luar Negeri pun ikut melakukan penelitian. Tapi belum ada hasil penelitian yang di publish atas Watu Prau ini. Kalau melihat bahwa ada Fosil Kerang Sungai di Watu Prau maka bisa diambil kesimpulan sementara bahwa dulu disitu adalah bekas aliran sungai.Mencari Tempuran (Pertemuan 2 Sungai)Coba kita cari pertemuan 2 sungai (tempuran) di Klaten, kita dapatkan pertemuan sungai Bengawan Solo dan Kali Dengkeng, tepatnya di Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Klaten. Kok, agak jauh dari Bayat. Coba kita cari lagi. Sekarang kita coba dengan Wikimapia.org untuk mencari tempuran di Klaten, setelah kita pelototi peta Klaten akhirnya dapat juga “tempuran”. Ada nama Dukuh Tempuran Kulon dan Tempuran Wetan di Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Kab. Gunung Kidul. Dukuh Tempuran terletak di sebelah selatan Bayat, Klaten dan jaraknya cukup dekat. Silahkan lihat di Google Earth. Tapi cukup bingung juga, di Dusun Tempuran tadi, lewat Google  tidak kita temukan pertemuan 2 sungai (tempuran). Banyak tempat di Jawa yang bernama tempuran, dan diberi nama itu karena lokasinya dekat dengan pertemuan 2 sungai. Tempuran sendiri berarti bertemunya/bertempurnya arus 2 sungai. Maka bisa kita ambil kesimpulan bahwa nama Dusun Tempuran tadi punya sejarah, kemungkinan besar dulu tempat tersebut adalah pertemuan 2 sungai yang sekarang sudah mengering atau tertibun. Ingat Watu Prau yang ada fosil Kerang Sungai tadi? Berarti disitu dulu pernah ada sebuah sungai yang sekarang kering/tertimbun.Kita lanjutkan petualangan kita dengan wikimapia.org, setelah bayat dan tempuran, coba kita geser ke barat daya sedikit. Disana ada Gunung Api Purba Nglanggeran. Letaknya di Patuk, Gunung Kidul. Gunung ini sudah tidak aktif lagi setelah dulu pernah meletus dahsyat. Menurut penelitian usianya lebih tua dari Merapi, bahkan waktu Gunung Nglanggeran masih aktif, Gunung Merapi belum ada. Dan sudah menjadi pengetahuan kita semua, bahwa Gunung Berapi dibawahnya mengalir sungai-sungai. Seperti Gunung Arjuno yang dibawahnya mengalir sungai arjuno, atau Kaligendol, Kali Code yang mengalir dari Gunung Merapi. Dusun Tempuran tadi berada di timur Gunung Api Purba Nglanggeran, jadi sangatlah mungkin bahwa dulu di Dusun tersebut mengalir sebuah sungai, bahkan 2 buah sungai sehingga terjadi pertemuan 2 sungai di dusun tadi. Setelah kita dapatkan hasil bahwa yang dimaksud Semarang Tembayat adalah Bayat Klaten dan Gunung Perahu adalah Watu Prau di Bayat Klaten serta Tempuran adalah Dusun Tempuran, Desa Kampung, Kec. Ngawen, Kab. Gunung Kidul, maka menurut tulisan Prabu Jayabaya tadi bahwa lokasi Ratu Amisan berada di Dekat Gunung Perahu sebelah Barat Tempuran, maka coba kita lihat ke barat lokasi tempuran, maka akan kita dapati Yogya. Ratu Amisan berarti dari Yogya.

Urutan gelar Brawijaya: 
Brawijaya I: Raden Wijaya (1292-1309 M)
Brawijaya II: Raden Damarwulan (1292-1309 M
Brawijaya III: Prabu Kertawijaya (1447-1451 M)
Brawijaya IV: Prabhu Rajasawardhana (1451-1453 M)
Brawijaya V: Raden Kertabhumi  (1453-1478 M)
Setelah dikejar-kejar anaknya yang masuk Islam, Brawijaya II moksa di Gunung Lawu, bersama dengan moksanya dua abdinya Semar dan Narada.

Dulu setelah Prabu Jimbun tiba di Demak, para pengikutnya menyambutnya dengan gembira dan berpesta ria. Para santri bermain rebana dan berdzikir, mengucap syukur dan sangat gembira atas kemenangan mereka dan kepulangan Sang Prabu Jimbun atau Raden Patah. Sunan Bonang menyambut kepulangan Sang Prabu Jimbun. Sang Raja kemudian melaporkan kepada Sunan Bonang bahwa Majapahit telah jatuh, buku-buku agama Buddha sudah dibakari semua, serta melaporkan kalau ayahandanya dan Raden Gugur lolos. Patih Majapahit tewas di tengah peperangan, Putri Cempa sudah diajak menugungsi ke Bonang. Pasukan Majapahit yang sudah takhluk kemudian disuruh masuk Islam. Suanan Bonang mendengar laporan Sang Prabu Jimbun, tersenyum sambil mengangguk-angguk. Ia mengatakan peristiwa itu cocok dengan perkiraan batinnya.

Sang Prabu melaporkan bahwa ia telah mampir ke Ampeldenta (pesantren Ampel Gading) untuk menghadap
 Eyang Nyai Ageng Ampel. Kepada Eyang Nyai Ageng Ampel ia mengatakan kalau baru saja dari Majapahit, serta memohon izin bertahta menjadi raja tanah Jawa. Akan tetapi di Ampel ia malah dimarahi dan diumpat-umpat. Ia dikatakan tidak tahu membalas kebaikan Sang Prabu Brawijaya II. Akhirnya ia diperintahkan supaya mencari dan mohon ampun kepada ayahandanya. Semua kemarahan Nyai Ageng Ampel dilaporkan kepada Sunan Bonang.

Mendengar hal itu Sunan Bonang, dalam batin merasa menyesal dan bersalah karena khilaf akan kebaikan Prabu Brawijaya II. Tetapi karena gengsi dan sudah kepalang tanggung, rasa yang demikian tadi ditutupi dengan pura-pura menyalahkan Prabu Brawijaya dan Patih, karena tidak mau pindah agama Islam. Sunan Bonang mengatakan agar perintah Nyai Ageng Ampel tidak perlu dipikirkan benar, karena pertimbangan wanita itu pasti kurang sempurna, lebih baik penghancuran Majapahit dilanjutkan.
Jika Prabu Jimbun menuruti perintah Nyai Ampeldanta, Sunan Bonang lebih baik akan pulang ke Arab. Akhirnya Prabu Jimbun berjanji kepada Sunan Bonang untuk tidak menjalani perintah Nyai Ampel.

Sunan Bonang memerintahkan kepada Sang Prabu, jika ayahandanya memaksa pulang ke Majapahit, Sang Prabu diperintahkan menghadap dan meminta ampun akan semua kesalahannya. Akan tetapi bila beliau ingin bertahta lagi, jangan di tanah Jawa, karena pasti akan mengganggu orang yang pindah agama Islam. Ia disuruh bertahta di negara lain di luar Jawa.
Sunan Giri kemudian menyambung, agar tidak menganggu pengislaman Jawa, Prabu Brawijaya dan putranya lebih baik di tenung saja. Karena katanya terhadap orang kafir itu tidak ada dosanya. Sunan Bonang serta Prabu Jimbun sudah mengamini pendapat Sunan Giri yang demikian tadi.

Buddha berkata dalam Dhammapada, Sukha-Vagga 201 yang berbunyi: “Kemenangan membangkitkan kebencian, sedangkan pihak yang kalah hidup dalam penderitaan. Dengan menanggalkan kemenangan dan kekalahan, seseorang yang batinnya penuh kedamaian niscaya hidup berbahagia.”
Makanya saya menjalankan pemerintahan buddhist bukan untuk mengalahkan siapapun, melainkan sekedar ikut berperan dalam menimbulkan Bijak, Benar, dan Adil pada lingkungan saya.

“Dengan enam cara seorang bhikkhu melayani umat:
1. Mencegah mereka berbuat jahat.
2. Menganjurkan mereka berbuat kebajikan.
3. Mencintai mereka dengan penuh kasih sayang.
4. Mengajar sesuatu yang mereka belum pernah dengar.
5. Memperbaiki dan menjelaskan sesuatu yang mereka pernah dengar.
6. Menunjukkan jalan ke Nibbana.”
- Sigalovada Sutta.

Yankinci ratanam loke
Vijati vividha puthu
Ratanam Buddhasamam natthi
Tasma sotthi bhavantu te
Yankinci ratanam loke
Vijjati vividha puthu
Ratanam Dhammasamam natthi
Tasma sotthi bhavantu te
Yankinci ratanam loke
Vijjati vividha puthu
Ratanam Sanghasamam natthi
Tasma sotthi bhavantu te
Permata apa pun yang ada di alam ini tak ada satupun yang menyamai tiga permata Buddha Dhamma Sangha. Semoga Anda berbahagia.

Menyambut kalasubha atau jaman senang mulai Desember 2013, saya akan meruwat nusantara:
Namo arahato sammsambuddhassa mahesino
Namo uttamadhammassa svakkhatasseva tenidha
Namo mahasanghassapi visuddhasiladitthino
Namo omatyaraddhassa ratanattayassa sadhukam
Namo omakatitassa tassa vathuttayassapi
Namo karappabhavena vigacchantu upaddava
Namo karanubhavena suvatthi hotu sabbada
Namo karassa tejena vidhimhi homi tejava
Ratanattayanubhavena
Ratanattayatejasa
Dukkharogabhaya vera
Soka sattu cupaddava
Aneka antarayapi
Vinassantu asesato
Jayasiddhi dhanam labham
Sotthi bhagyam sukham balam
Siri ayu ca vanno ca
Bhogam vuddhi ca yasava
Satavassa ca ayu ca
Jivasiddhi bhavantu te
Bhavatu sabbamangalam
Rakkhantu sabbadevata
Sabbabuddhanubhavena
Sada sotthi bhavantu te

Sujudku pada Maha Pertapa, Buddha nan Suci tanpa noda
Sujudku pada Dhamma nan Mulia, yang telah dibabarkan dengan sempurna
Sujudku pada Sangha na Agung yang ber-Sila dan ber-Pandangan Suci
Sujudku pada Sang Tiratana, yang Mulia berkahnya dengan ‘aum’
Sujudku pada Tiratana, yang telah bebas dari kekejaman.
Dengan kekuatan sujudku ini, semoga semua gangguan lenyap.
Dengan kekuatan sujudku ini, semoga semuanya sejahtera.
Dengan kekuatan sujudku ini, semoga saya sukses adanya.
Berkat kekuatan Sang Tiratana
Berkat keampuhan sang Tiratana
Semoga penderitaan, penyakit, bahaya, permusuhan
Kesedihan, malapetaka, bencana dan kesukaran
Serta segala macam rintangan
Semua lenyap tanpa sisa
Kejayaan, keberhasilan, kekayaan, keuntungan
Keselamatan, kemujuran, kebahagiaan, kekuatan
Kemakmuran, panjang usia, kecantikan
Kesejahteraan dak kemashuran, semoga bertambah
Dan panjang usia seratus tahun
Semoga keberhasilan dalam penghidupan menjadi milik anda
Semoga semua berkah ada pada anda
Semoga para dewa melindungi
Dengan kekuatan semua Buddha
Semoga kesejahteraan ada pada anda

7 agama resmi nusantara baru:
Kristen, seseorang dapat memandangnya memiliki Tuhan. Tuhan dalam agama kristen adalah Trinitas rohkudus (Brahma), Yahweh (Indra), dan Jesus (cyborg Tuhan).
Buddha, seseorang dapat bertuhan dengan menkonsentrasikan tingkahlaku pada 4 hal (cinta, kasih, setiakawan, keseimbangan) sehingga bukansaja ia bisa bertuhan tapi juga akan menjadi tuhan setelah kematiannya. Dan jika ia tak memerlukan ibadah itu ia bisa langsung menjadi biksu saja.
Shambala Kalachakra, seseorang yang tidak mau menjadi biksu dapat optimal dengan latihan-latihan tantra (tantra bahasa cinanya adalah taoism, artinya tehnik) dan saat ia sudah merasa cukup ia dapat mulai melakukan latihan agama Buddha.
Hindu, seseorang dapat bertuhan disini. Tuhan dalam hindu adalah trimurti Shiva (cyborg penghancur dan pakar tehnik dan agama), Brahma (Pencipta), dan Vishnu (arsitek DNA alam).
Confucianism, seseorang dapat lebih cerdas dalam hubungan antar manusianya. Tuhannya Brahma beserta seluruh dewa yang sama dengan hindu cuma berbeda nama.
Taoism, seseorang dapat lebih harmonis. Tuhannya Tao. 
Raelism, agama dengan bahasa ilmiah akan Tuhan, alam, dan makhluk-makhluk.

Saturday, November 7, 2015

5 Ilmu Beladiri Terlemah Di Dunia


#5 MMA 
Meramu berbagai ilmu beladiri tidak membuat MMA menjadi beladiri terkuat, tapi justru menjadi sasaran empuk bagi orang-orang yang baru belajar beladiri tertentu.

#4 Muay Thay
Muay Thay terkenal akan kecepatan pukulan dan tendangan, tapi sayangnya beladiri ini membuat tungkai tangan dan kaki menjadi buruk. Karena itulah semua petarung Muay Thay memiliki bentuk tubuh yang buruk. Tony Jaa memahami hal ini karena itu ia meramu lagi Muay Thay dengan beberapa beladiri lain sehingga ia terhindar dari efek buruk berlatih muay thay.

#3 Taekwondo
Taekwondo adalah seni beladiri yang bagus, dan sudah terhitung sebagai seni beladiri tersendiri, tidak seperti Jeet Kun Do, Krav Maga, dll. Namun demikian latihan-latihan taekwondo membuat peranan tangan menjadi berkurang. Dan saat seorang petarung taekwondo mencoba menunjukkan gerakan tangannya juga ia kelihatan kurang hebat dan tidak utuh sebagai seorang petarung. Simak saja Philip Rhee di film Best of The Best.

#2 Gulat
Gulat dapat dikalahkan dengan mudah oleh petarung dari beladiri lainnya. Jujutsu, adalah bentuk kelanjutan dari gulat yang justru membuatnya bukan sebagai seni beladiri tersendiri karena hanya berkisar cara untuk membanting, melanjutkannya sebagai Judo masih belum membuatnya sebagai seni beladiri tapi cuma tehnik beladiri. Baik membiarkannya saja sebagai gulat.

#1 Tinju
Tinju terlalu lemah sehingga sering diangkat dalam komik maupun film untuk diadu dengan kungfu sebagai tanda kerendahhatian orang cina terhadap orang barat. Namun demikian tinju sebagai seni beladiri dapat dikalahkan dengan mudah oleh petarung beladiri manapun. Karena itulah tinju menempati rank 1 dalam tulisan 5 Ilmu Beladiri Terlemah di Dunia, dan jika saya boleh berterusterang rank 1 di tulisan ini bukanlah sesuatu yang dibanggakan.